KOMPAS.TV - Seorang guru tari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, alih profesi menjadi perajin face shield atau pelindung wajah. <br /> <br />Hal ini ia lakukan seusai dirinya tak lagi bisa mengajar les dan kehilangan penghasilan karena pandemi covid-19. <br /> <br />Sejak pandemi covid-19, seluruh aktivitas bulan purnama terhenti. Ia tak lagi mendapat penghasilan dari profesinya menjadi guru tari. <br /> <br />Namun berdiam diri saja di rumah tak mau ia biarkan. <br /> <br />Bulan memilih untuk beralih profesi menjadi perajin face shield atau pelindung wajah, yang kini tengah dicari banyak orang, sebagai salah satu alat pelindung diri dari paparan virus corona. <br /> <br />Kini di rumahnya, penuh dengan beragam bahan yang siap untuk dibuat menjadi face shield. <br />Seperti plastik mika dan karet elastis. <br /> <br />Usaha yang baru dijalankannya selama dua pekan terakhir ini rupanya berbuah manis. <br /> <br />Ia malah kebanjiran pesanan bahkan miliki belasan reseller di wilayah Kalimantan Selatan, hingga ke Kalimantan Timur. <br /> <br />Tarif yang dipatok pun tergolong ekonomis. <br /> <br />Satu pelindung wajah yang ia buat, dijual dengan harga Rp 7.000 <br /> <br />Dari kerja kerasnya, dalam satu hari ia mampu memproduksi sebanyak 150 pelindung wajah. <br /> <br /> <br />
