KOMPAS.TV - Penyelenggara pernikahan di Kota Malang menggelar simulasi pesta pernikahan, yang mengadaptasi aturan tatanan normal baru. <br /> <br />Dengan demikian sejumlah tradisi atau kebiasaan dihilangkan, di antaranya tidak berjabat tangan dengan pengantin, hingga protokol di area makanan. <br /> <br />Salah satu vendor atau penyelenggara pernikahan di Kota Malang, melakukan simulasi pesta pernikahan dengan konsep new normal. <br /> <br />Sejumlah perbedaan terlihat kentara di pesta pernikahan new normal. <br /> <br />Protokol kesehatan yang ketat diterapkan mulai di pintu masuk lokasi acara. <br /> <br />Tamu wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan mencuci tangan. <br /> <br />Selain itu, pendataan pun dilakukan secara digital,dengan menggunakan barcode, seusai dengan yang ada di undangan pernikahan. <br /> <br />Pengantin dan keluarga, juga nampak berbeda. <br /> <br />Untuk keluarga harus mengenakan perisai wajah atau face shield. <br /> <br />Tidak ada sesi berjabat tangan dengan pengantin. <br /> <br />Selain itu sesi foto bersama hanya dilakukan dengan tamu khusus, tentunya dengan menerapkan aturan jarak fisik. <br /> <br />Perbedaan juga diberlakukan pada area hidangan tamu. <br /> <br />Tamu, tidak bisa mengambil makanan sendiri. <br /> <br />Nantinya tamu akan dilayani oleh karyawan catering yang sudah mengenakan sarung tangan. <br /> <br />Tempat makanan pun diberi sekat pembatas, untuk menghindari interaksi langsung. <br /> <br />Selain itu, untuk jumlah tamu, dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas lokasi acara. <br /> <br />Pembatasan jarak antar tamu juga diberlakukan. <br /> <br />Resepsi pernikahan dengan konsep new normal ini mampu memangkas biaya dan kesan intim dengan tamu undangan. <br /> <br />
