JAKARTA, KOMPAS.TV - Alat pelindung wajah "Face Shield" kian diburu, untuk proteksi ganda di saat pandemi covid sembilan belas. <br /> <br />Sebuah bisnis percetakan di Jakarta pun, membubuhkan desain karakter, untuk memberikan lebih banyak pilihan. <br /> <br />Menjalani hari di tempat publik dengan masker, sudah menjadi bagian dari apa yang disebut normal hari-hari ini. <br /> <br />Bahkan, pemerintah menganjurkan proteksi ganda, dengan alat pelindung wajah atau "Face Shield", dalam kondisi tertentu. <br /> <br />Misalnya saja, bagi pekerja dan pengunjung di pasar, pusat perbelanjaan, serta pengguna moda transportasi, saat dalam keadaan terpaksa, jaga jarak sulit diterapkan. <br /> <br />Beberapa jenis pekerjaan, bahkan wajib menggunakan alat pelindung wajah berbahan plastik ini. <br /> <br />Yakni, petugas pemeriksa suhu di pintu masuk mal, tempat wisata, dan di setiap titik masuk stasiun, terminal, pelabuhan, serta bandar udara. <br /> <br />Penggunaan face shield plus masker, juga keharusan bagi resepsionis hotel atau penginapan, petugas administrasi dan kasir di pusat kebugaran , <br /> <br />serta pekerja di jasa perawatan kecantikan atau rambut. Tujuannya untuk mencegah percikan droplet. <br /> <br />Berkembang melampaui kebutuhan, desain face shiled kini menjadi bahan pertimbangan konsumen. <br /> <br />Produsen alat perisai wajah di kawasan bendungan hilir, jakarta pusat, bahkan menambahkan sentuhan jenaka. <br /> <br />Tak sekadar plastik polos, beragam karakter bisa dicetak sesuai keinginan di face shiled. Mulai dari super hero, sampai gambar wajah anda sendiri. <br /> <br />Face shiled dibuat dari bahan yang dapat disterilkan atau dilap dengan alkohol dan tidak berembun. Harganya dari 35 ribu hingga 75 ribu rupiah. <br /> <br />