JAKARTA, KOMPAS.TV - Massa dari sejumlah ormas menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Rabu siang. <br /> <br />Mereka menolak rancangan undang undang haluan ideologi Pancasila , dan meminta agar RUU ini, ditarik dari prolegnas. <br /> <br />Massa tampak berhimpitan dan berdesakan mengikuti jalannya unjuk rasa. <br /> <br />Perwakilan pengunjuk rasa ini sempat diterima oleh DPR untuk menyampaikan aspirasinya. <br /> <br />PDI perjuangan merespons aksi pembakaran bendera partai, saat aksi tolak RUU haluan ideologi pancasila atau hip, yang viral di media sosial. <br /> <br />PDI perjuangan akan mengambil jalur hukum bagi pelaku pembakar bendera PDI perjuangan. <br /> <br />Melalui keterangan tertulisnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, mereka yang telah membakar bendera partai, PDI perjuangan dengan tegas, akan menempuh jalan hukum. <br /> <br />Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 19-96, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi. <br /> <br />Sementara itu, berkaitan dengan proses pembahasan RUU haluan ideologi Pancasila, menurut Hasto, sikap PDI perjuangan sejak awal menegaskan, bahwa partai mendengarkan aspirasi dan terus mengedepankan dialog. <br /> <br />Rancangan Undang-Undang selalu terbuka terhadap koreksi dan perubahan, agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat. <br /> <br />Hasto menyarankan agar semua pihak menahan diri dan menghindar dari berbagai bentuk provokasi. <br /> <br /> <br />
