KOMPAS.TV - Ratusan orangtua calon siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, mendatangi Kantor Kementerian Pendidikan. <br /> <br />Mereka meminta kepada mendikbud nadiem makarim untuk mencabut aturan usia pada penerimaan calon siswa, dan menolak peraturan PPDB 2020. <br /> <br />Ratusan orangtua calon siswa, mendatangi kantor Kementerian Pendidikan, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat. <br /> <br />Kedatangan mereka tak lain meminta kepada Menteri Nadiem Anwar Makariem, untuk mencabut aturan usia dalam penerimaan peserta didik baru 2020. <br /> <br />Mereka menilai, aturan tersebut sangat menyengsarakan anak mereka. <br /> <br />Menurut Komnas Perlindungan Anak, aturan PPDB 2020 di DKI Jakarta telah melanggar konstitusi. <br /> <br />Penyelenggaraan PPDB daring yang dilakukan telah melanggar permendikbud. <br /> <br />Komnas perlindungan anak pun meminta hasil PPDB daring 2020 untuk dibatalkan. <br /> <br />Sementara itu, seleksi PPDB 2020 di Bandar Lampung dinilai mengundang kerumunan orangtua calon peserta didik 2020. <br /> <br />Ratusan orangtua yang mendatangi SMPN 7 Bandar Lampung untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah. <br /> <br />Pihak sekolah menerapkan PPDB secara tatap muka, tetapi dengan tetap melakukan protokol kesehatan. <br /> <br />Kuota calon siswa baru di SMPN 7 Bandar Lampung sendiri sebanyak 300 siswa untuk sepuluh kelas. <br /> <br />Pendaftaran peserta didik baru atau PPDB 2020 secara daring di Kota Bitung, Sulawesi Utara, masih mengalami kendala. <br /> <br />Calon peserta didik baru, mengalami kesulitan dalam mengakses situs pendaftaran. <br /> <br />Sebagian besar calon peserta didik baru tingkat SMA terpaksa mendatangi sekolah, untuk mengakses data melalui panitia penerimaan peserta didik baru, PPDB. <br /> <br />