SURABAYA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangi gedung dekan fakultas kedokteran Universitas Airlangga, untuk menyerahkan langsung bantuan alat pelindung diri. <br /> <br />APD ini diharapkan bisa mengantisipasi penularan virus corona bagi mahasiswa kedokteran maupun dokter program pendidikan dokter spesialis. <br /> <br />Sebelumnya ada 9 dokter PPDS yang terpapar Covid-19 dan kini dalam perawatan di rumah sakit dokter Soetomo Surabaya. <br /> <br />Untuk menangani isu kekurangan tenanga kesehatan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga meminta langsung ke fakultas kedokteran UNAIR untuk mengirim dokter PPDS nya. <br /> <br />Menurut Dinkes Surabaya, ada tiga rumah sakit milik Pemkot yang membutuhkan dokter diantarnya RS Soewandhi, RS BDH, dan RS Asrama Haji. <br /> <br />Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tiba-tiba sujud sambil menangis di hadapan Ikatan Dokter Indonesia, IDI, Surabaya. <br /> <br />Insiden terjadi di tengah audiensi terkait percepatan penanganan covid-19 di Balai Kota Surabaya, Senin pagi. <br /> <br />Risma tak kuat menahan tangis dan bersujud saat mendengar keluhan para dokter terkait penanganan percepatan penanganan covid-19 di Balai Kota Surabaya. <br /> <br />Dokter dari rumah sakit umum daerah RSUD Dr Sutomo Surabaya, mengeluhkan kelebihan pasien covid-19 dan meminta bantuan dari Wali Kota Surabaya. <br /> <br />Keluhan dokter tersebut ditimpali Risma dengan alasan Pemkot Surabaya tidak bisa masuk untuk berkomunikasi lebih ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu. <br /> <br />Risma menegaskan, berulang kali telah berkomunikasi dengan RSU Dr Soetomo. <br /> <br />Namun hasilnya tetap nihil, bahkan, bantuan APD dari Pemkot Surabaya pun ditolak. <br /> <br /> <br />
