BEKASI, KOMPAS.TV - Limbah medis diduga bekas penanganan pasien covid-19, ditemukan tercecer di tempat pembuangan akhir, TPA Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. <br /> <br />Selain ditemukan masker dan sarung tangan, tumpukan bekas obat diduga sengaja dibuang oleh orang tak bertanggung jawab dengan dicampur limbah rumah tangga. <br /> <br />Warga sekitar TPA, Sumur Batu, Bantargebang ketar-ketir melihat tumpukan sampah ini. Masker, sarung tangan, dan tisu, bercampur dengan tumpukan sampah rumah tangga. <br /> <br />Yang makin membuat mereka semakin khawatir, jika ini adalah limbah medis pasien covid-19, berupa tumpukan bekas obat, yang mengumpul di satu tempat. <br /> <br />Jika dikumpulkan, limbah medis ini, jumlahnya bisa sampai tiga karung berukuran besar. <br /> <br />Beberapa pemulung, bahkan mengaku sempat menyortir alat suntik dan, alat pelindung diri bekas pakai untuk dikumpulkan. Sejak covid-19 mewabah, pemandangan ini bisa ditemui sehari-hari. <br /> <br />Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah TPA Sumur Batu menduga, limbah medis yang diyakini bekas penanganan pasien corona itu sengaja dibuang oleh orang tak bertanggung jawab. <br /> <br />Pelakunya pun masih diselidiki. Meski sebagian limbah telah diangkut, beberapa masih menumpuk di kawasan zona empat TPA Sumur Batu. <br /> <br />Minimnya kesadaran memilah sampah medis, yang sebenarnya masuk dalam kategori limbah bahan beracun dan berbahaya, atau B-3. <br /> <br />Serta tidak adanya penampungan sampah medis khusus diduga menjadi penyebab limbah ini tercecer dan bergabung dengan limbah rumah tangga lainnya. <br /> <br />Kondisi ini, bisa membahayakan bagi warga sekitar TPA, para pemulung hingga petugas kebersihan yang bekerja di lokasi ini. <br /> <br />Sebab sampah medis, apalagi bekas penanganan wabah covid-19, seharusnya diolah terlebih dahulu agar kandungan patogen serta virus yang membahayakan bisa hilang sebelum dibuang. <br /> <br />
