KOMPAS.TV - Persaudaraan Alumni atau PA 212, menggelar apel siaga ganyang komunis di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta Selatan. <br /> <br />Apel ini sebagai bentuk penolakan pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di DPR. <br /> <br />Apel siaga direncanakan dimulai pukul satu siang ini. <br /> <br />Namun para peserta apel sudah berkumpul sejak pagi. <br /> <br />Apel dimulai dengan upacara dan gelar pasukan, dilanjutkan dengan pembacaan teks pancasila dan diakhiri dengan tausiyah serta pembacaan doa keselamatan bangsa. <br /> <br />Apel ini merupakan kelanjutan dari Aksi Penolakan Pembahasan RUU HIP di DPR pada Juni lalu. <br /> <br />Ketua umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif menyatakan apel ini sebagai bentuk penolakan terhadap RUU HIP yang tengah di gelar di DPR. <br /> <br />Slamet menyatakan pihaknya tidak akan puas selama RUU Haluan Ideologi Pancasila belum dicabut dari Prolegnas di DPR. <br /> <br />Di Makassar, Sulawesi Selatan, unjuk rasa menolak RUU HIP diikuti sejumlah ormas <br />Unjuk rasa siang tadi dipusatkan di depan Monumen Mandala, Makassar. <br /> <br />Peserta aksi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila, karena dinilai bertentangan dengan ideologi pancasila dan mengancam keutuhan negara. <br />Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari 359 personil gabungan TNI/Polri. <br /> <br />Unjuk rasa dengan agenda penolakaan Rancangan Undang-Undang Halauan Ideologi Pancasila juga terjadi di Klaten, Jawa Tengah, <br /> <br />Massa mengawali aksinya dari dari masjid al aqsa dan memusatkan askinya di Tugu Adipura, yang bersebelahan dengan Gedung Pemkab Klaten, Jawa Tengah. <br /> <br />Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menyebutkan buat apa RUU ini dibahas, pembahasan RUU HIP harus dihentikan karena selalu dari dulu unsur Ketuhanan ini selalu ingin dipangkas oleh PKI <br /> <br />Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi UI Ade Armando dalam RUU HIP tak ada pasal yang mendorong komunis. <br /> <br />
