KUPANG, KOMPAS.TV - Kapal Nelayan KM Kasih 25 yang tenggelam di Selat Pukuafu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, yang tenggelam Minggu sore kemarin (05/07/2020), mengangkut penumpang tanpa izin dari pihak Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kupang. <br /> <br />Hal ini disampaikan oleh Kepala KSOP Kelas III Kupang, Aprianus Hangki Minggu malam (05/07/2020). <br /> <br />Aprianus mengatakan, pihak Syahbandar baru mengetahui kapal nelayan ternyata mengangkut penumpang, berdasarkan keterangan nakhoda kapal yang berhasil dievakuasi oleh Tim SAR. <br /> <br />Aprianus menambahkan, syahbandar hanya mengetahui kapal nelayan tersebut berangkat dari pesisir Pantai Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, menuju Pulau Rote, dengan membawa 12 anak buah kapal. <br /> <br />Untuk penyelidikan, Syahbandar akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. <br /> <br />Sebelumnya, Kapal Nelayan KM Kasih 25 tenggelam di Selat Pukuafu hari Minggu siang kemarin (05/07/2020). <br /> <br />Tim SAR yang mendapatkan laporan tersebut, segera melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi sebanyak 21 penumpang, yang dua di antaranya meninggal dunia. <br /> <br />Sementara 7 penumpang lain yang hilang, masih dalam proses pencarian. <br /> <br />Diduga kapal tenggelam akibat gelombang tinggi dan kelebihan muatan. <br /> <br />
