JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi VI DPR, hari ini menggelar rapat dengar pendapat, dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia . <br /> <br />Rapat membahas alasan perlunya dana talangan kepada PT KAI, untuk operasional masyarakat, di masa pandemi Covid-19. <br /> <br />Dalam RDP, Dirut PT KAI menyebut mengalami penurunan pendapatan sejak Maret 2020 lalu, atau ketika pembatasan sosial berskala besar dimulai. <br /> <br />Untuk itu, PT KAI terus melakukan efisiensi operasional hingga 40 persen. <br /> <br />PT KAI pun memprediksi, bantuan pendanaan diperlukan hingga 3,5 triliun rupiah, jika pandemi corona, masih terjadi hingga akhir tahun 2020. <br /> <br />Hal ini, untuk menjaga operasional publik yang banyak dibutuhkan masyarakat golongan bawah. <br /> <br />Sementara, untuk menjaga cash flow, PT KAI membutukan 3,5 miliar yang akan dibayar dalam kurun waktu tujuh tahun dengan bunga dua hingga tiga persen. <br /> <br />Sebelumnya menyeri keuangan menyebut ada 5 BUMN yang mendapat dana talangan guna memberi stimulus jangka pendek. <br /> <br /> <br />
