KOMPAS.TV - Kasus pengambilan paksa jenazah positif Covid-19,masih terjadi di beberapa daerah. <br /> <br />Di Nusa Tenggara Barat, jenazah positif corona diambil paksa pihak keluarga dan dimakamkan tanpa protokol Covid-19. <br /> <br />Jenazah pasien Covid-19 yang diambil paksa dari RSUD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akhirnya dimakamkan pihak keluarga di pemakaman Desa Mekar Sari, Lombok. <br /> <br />Sayangnya, pihak keluarga menolak pemakaman dilakukan dengan protokol standar pasien covid-19. <br /> <br />Penolakan dilakukan, sebab mereka yakin ibu mereka meninggal bukan karena Covid-19, meski hasil tes swab menyatakan almarhumah positif korona. <br /> <br />Sebelum pemakaman, Kapolres Lombok Barat, bersama aparat desa dan kecamatan, telah menjelaskan, agar proses pemakaman dilakukan dengan prosedur covid-19. <br /> <br />Pada Senin malam, 6 Juli kemarin, ratusan warga menggeruduk RSUD Kota Mataram. <br /> <br />Dalam aksinya, mereka mengambil paksa, jenazah perempuan, warga Desa Mekar Sari, yang positif terinfeksi corona. <br /> <br />Banyaknya massa, membuat petugas keamanan tak berdaya. <br /> <br />Kabid Humas Polda NTB, menyayangkan tindakan keluarga dan warga tersebut. Termasuk pemakaman yang tanpa protokol covid-19. <br /> <br />Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Polda Nusa Tenggara Barat, akan melakukan rapid test kepada keluarga almarhumah. <br /> <br />Hingga 7 Juli 2020, di NTB, tercatat ada 1.414 kasus corona. Dengan angka kematian 74 kasus dan yang sembuh 914 orang <br /> <br /> <br />
