BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Tahun ini sekolah yang mengalami kekurangan siswa bertambah menjadi 14 sekolah dibanding tahun 2019 lalu sejumlah 11 sekolah. <br /> <br />Hal ini diungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto saat rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP negeri di SMPN 19 Banjarmasin, rabu pagi (9/7/2020). <br /> <br />Totok menyebut sebanyak 1177 bangku SMP Negeri di Banjarmasin masih kosong belum terisi siswa baru dari 7114 kuota siswa baru di Banjarmasin tahun ini. <br /> <br />Meski demikian jumlah pendaftar masih lebih tinggi dari kuota yaitu 7397 siswa. <br /> <br />Untuk itu Dinas Pendidikan masih mempersilakan para calon siswa untuk mendaftar secara offline jika belum diterima di sekolah manapun. <br /> <br /> <br />Pendaftaran dibuka untuk sekolah-sekolah negeri yang masih kekurangan siswa. <br /> <br />"Kita ambil kebijakan, kita minta pada orangtua yang anaknya belum tertampung di sekolah manapun silakan mendaftar di sekolah negeri yang kekurangan tadi", Ucap Totok Agus Daryanto. <br /> <br />"Jangan sampai ada anak usia SMP yang tidak bersekolah", tambahnya. <br /> <br />Kekurangan siswa baru ini menurut disdik dan K3S SMP Banjarmasin diantaranya disebabkan letak geografis sekolah, serta lokasi sekolah yang berdekatan satu sama lain. <br /> <br /> <br />"Kekurangan siswa itu bermacam situasi, letak geografis dan menumpuknya sekolah di suatu wilayah kita maklumi itu", kata Saipuddin zuhri, ketua K3S smp negeri Banjarmasin. <br /> <br /> <br /> <br />Selain itu, sekolah non-negeri juga saat ini semakin dilirik. <br /> <br />Berdasarkan data disdik Banjarmasin, 5 % siswa baru memilih bersekolah di sekolah swasta dan 20 % memilih sekolah berbasis agama di bawah kementerian agama. <br /> <br />
