KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 berdampak ke berbagai bidang termasuk dunia usaha dan tenaga kerja. <br /> <br />Kebijakan Perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diinstruksikan pemerintah untuk meredam sebaran covid-19 berdampak pada kehilangan pendapatan. <br /> <br />Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah bahkan menyebutkan yang paling terdampak karena Covid-19 ini adalah pariwisata dan industri garment. <br /> <br />Tak hanya memporak porandakan anggaran Negara, pandemi Covid-19 turut mengoyak angka pengangguran dan kemiskinan. <br /> <br />Berhadapan dengan virus, Indonesia dan dunia sedang menghadapi masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan saat krisis ekonomi 2008. <br /> <br />Penduduk pun kehilangan pendapatannya. Angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin pun menganga. <br /> <br />Kepala ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memperkirakan tingkat kemiskinan di Indonesia berpotensi naik menjadi 11%. <br /> <br />Dampak mewabahnya virus corona kini juga telah dirasakan oleh dunia pendidikan. <br /> <br />Organisasi Pendidikan, Keilmuwan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan. <br /> <br />Presiden Joko Widodo sudah mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah semasa pandemi virus corona ini. <br /> <br />Pemerintah bahkan memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. <br /> <br />Di tengah pandemi corona seperti saat ini, memang terasa sulit melihat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. <br /> <br />Karena tak hanya soal "aku" dan "kamu" saja, tetapi juga "kita" yang sama-sama merasakan dampaknya. <br /> <br />Mulai dari kehilangan kesempatan, waktu, teman-teman hingga pekerjaan. <br /> <br />Banyak ragam perspektif yang bisa kita pahami dari orang-orang di luar sana yang turut merasakan. <br /> <br />Mari, kita sama-sama mendengarkan dan belajar untuk terus percaya jika selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. <br /> <br />Hikmah memang tak harus dipahami saat ini. <br /> <br />Biarlah waktu yang akan menjelaskan dan senantiasa menyembukan luka dan hampa. <br /> <br />