SUKABUMI, KOMPAS.TV - Meskipun hari ini menjadi hari pertama masuk sekolah, proses kegiatan belajar-mengajar siswa siswi SMP hingga SMA, di wilayah kota Sukabumi, Jawa Barat, masih menggunakan sistem daring. <br /> <br />Pasca-ditetapkannya zona hijau, proses kegiatan belajar-mengajar siswa-siswi SMP hingga SMA di kota Sukabumi, Jawa Barat, masih melalui sistem daring. <br /> <br />Seperti, di SMA Negeri 4 kota Sukabumi, kegiatan belaja mengajar masih menggunakan sistem daring. <br /> <br />Sehingga pihak sekolah tetap mepertimbangkan kesehatan siswanya. <br /> <br />Pihak sekolah berharap pembelajaran melalui daring ini dapat diikuti seluruh siswa. <br /> <br />Menurut pihak sekolah, proses belajar mengajar tatap muka di SMA Negeri 4 kota sukabumi, masih dalam tahap verifikasi gugus tugas Covid-19. <br /> <br />Dengan begitu, pihak sekolah tetap menyiapkan proses belajar mengajar secara tatap muka, dengan memperhatikan protokol kesehatan. <br /> <br />Mendikbud, Nadiem Makarim menyebut, sudah ada 104 kabupaten yang masuk zona hijau, yang bisa mulai pendidikan tatap muka. <br /> <br />Namun pemeberlakuan peraturan tersebut masih diperuntukan bagi sekolah menegah, yaitu SMP dan SMA. <br /> <br />Salah satu wilayah yang siap menggelar pembelajaran tatap muka adalah Kota Bekasi, Jawa Barat. <br /> <br />Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendy mengatakan, sekolah yang hendak menggelar belajar tatap muka, wajib mengajukan proposal di dinas pendidikan, untuk dicek standar protokol kesehatannya. <br /> <br />Menurutnya, ada empat sekolah yang telah diizinkan belajar tatap muka, karena telah memenuhi syarat protokol kesehatan. <br /> <br />Namun, masih ada orangtua yang khawatir jika pembelajaran dilakukan tatap muka. Mereka menilai, siswa masih sulit diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. <br /> <br /> <br /> <br />
