JAKARTA, KOMPAS.TV - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah menggunakan format istilah baru yang sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan. <br /> <br />Hari ini, Selasa (14/7/2020), ada data jumlah suspek sebanyak 46.701 dalam laporan Gugus Tugas yang disampaikan oleh Jubir Achmad Yurianto. <br /> <br />Apa artinya? <br /> <br />Berikut ini pengertian dari istilah baru suspek yang tertuang dalam Kepmenkes: <br /> <br /> <br />Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: <br />a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**. <br />b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19. <br />c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada <br />penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. <br /> <br /> <br />Istilah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) saat ini dikenal kembali dengan istilah kasus suspek. <br />* ISPA yaitu demam (38oC) atau riwayat demam; dan disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat <br />** Negara/wilayah transmisi lokal adalah negara/wilayah yang melaporkan adanya kasus konfirmasi yang sumber penularannya berasal dari wilayah yang melaporkan kasus tersebut. Negara transmisi lokal merupakan negara yang <br />termasuk dalam klasifikasi kasus klaster dan transmisi komunitas, dapat dilihat melalui situs <br />https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports <br />Wilayah transmisi lokal di Indonesia dapat dilihat melalui situs https://infeksiemerging.kemkes.go.id. <br />* Definisi ISPA berat/pneumonia berat dan ARDS dapat dilihat pada tabel 5.1 di BAB V. <br /> <br />
