PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Meski dianggap hewan yang menjijikkan, beternak belatung menjadi alternatif cara menghasilkan uang dimasa pandemi covid-19. <br /> <br />Seperti yang dilakukan oleh dua warga Pemalang, Jawa Tengah, yang memanfaatkan belatung lalat hitam untuk dijual dan mengurai sampah organik. <br /> <br />Setiap pulang bekerja Ery dan Tarjoko yang merupakan pegawai honorer ini mengurus belatung atau maggot dari lalat hitam jenis BSF (Black Soldier Fly) di rumah dinas Kantor Imigrasi Pemalang. <br /> <br />Ery dan tarjoko warga Pemalang itu mempunyai peran berbeda, yaitu ada yang mencari sampah organik dan memberi makan belatung. <br /> <br />Menurut Ery, budidaya maggot ini sudah dijalani selama dua bulan yang merupakan program ekonomi kerakyatan di kantor ia bekerja yaitu di Imigrasi Pemalang. <br /> <br />Program dari kantornya itu membantu para tenaga honorer agar tetap produktif selama pandemi covid-19. <br /> <br />Budidaya maggot ini sangatlah mudah karena awalnya hanya membeli telur lalat hitam lalu diberi makan sampah organik. <br /> <br />Di Pemalang yang merupakan penghasil nanas, biasanya maggot diberi makan kulit buah nanas dicampur dengan bekatul. <br /> <br />Sementara Kepala Imigrais Pemalang, Andi Cahyono, mengaku program beternak belatung ini dilakukan untuk membantu para tenaga honorer di lingkungan kantornya. <br /> <br />Modal semua dari kantor dan semua hasil panen untuk para tenaga honorer terutama dimasa pandemi covid-19. <br /> <br />Beternak maggot juga sebagai sarana kreativitas agar bisa menghasilkan uang tambahan untuk keluarga. <br /> <br />