KOMPAS.TV - Satu-satunya solusi dari berakhirnya pandemi Covid-19 adalah vaksin. <br /> <br />Ilmuan dari berbagai negara sekarang sedang bekerja keras mencari satu-satunya obat yang bisa membunuh virus ini. <br /> <br />Tapi perjalanan vaksin, tak semudah itu. <br /> <br />Perjalanannya masih panjang. <br /> <br />Sehingga ketika belum ada vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh masyarakat dunia, artinya kita tetap harus waspada. <br /> <br />Vaksin sebenarnya adalah praktik pengobatan kuno yang sudah ditemukan pertama kali tahun 1700-an. Perjalanannya panjang sekali sampai benar-benar sempurna di tahun 1800-an. <br /> <br />Untuk menemukan vaksin sebuah penyakit, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. <br /> <br />Singkatnya ada 4 ini, cuma 4, tapi 1 tahap bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. <br /> <br />Tapi karena pandemi, ilmuan bekerja keras untuk menemukan vaksin lebih cepat, waktunya 12 sampai 18 bulan. <br /> <br />Sinovac, salah satu perusahaan pembuat vaksin terbesar di dunia. <br /> <br />Sudah di tahap 3, sekarang dilakukan di riibuan relawan di Brasil. <br /> <br />Agustus di Indonesia dan ada juga di Bangladesh. <br /> <br />Kalau Indonesia sukses uji klinis, maka Indonesia bisa dapat prioritas dari produsen. <br /> <br />Kalau oxford bekerja sama dengan Astrazeneca, memasuki tahap 3 di Brasil dan Afrika Selatan. <br /> <br />Sementara di rumahnya di inggris baru mau masuk tahap 3. <br /> <br />Bahkan nih kalau di Inggris mereka buat website untuk warga negara yang mau jadi relawan vaksin ini. <br /> <br />Yang terakhir moderna, perusahaan vaksin asal Amerika Serikat. <br /> <br />Perusahaan ini memakai teknologi berbasis MRNA. <br /> <br />
