JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus dugaan penyelewengan dana bantuan sosial atau bansos terus bertambah. <br /> <br />Hingga kini, polisi sudah menangani 92 kasus dugaan penyelewengan bansos. <br /> <br />Dugaan penyelewengan bansos bertambah 37 kasus dalam 8 hari. <br /> <br />Tiga terbanyak di-tangani oleh Polda Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat. <br /> <br />Masing-masing sebanyak 38 kasus, 12 dan 8 kasus. <br /> <br />Modus dan motif pelaku beragam, Polisi menyebut pelaku mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dari pembagian bansos. <br /> <br />Jika dibandingkan dalam 6 tahun terakhir, gelontoran bansos di semester pertama tahun ini adalah yang tertinggi, yakni senilai 99.4 triliun rupiah. <br /> <br />Tidak berhenti di sini, penyaluran bansos akan berlanjut karena ini baru 58,2 persen dari anggaran Kementerian Lembaga. <br /> <br />Dengan anggaran fantastis, apakah penyaluran bansos tepat sasaran? <br /> <br />Ingat, bansos masih akan terus mengalir di masa pandemi. <br /> <br />Jangan sampai penyaluran bansos ini tak tepat sasaran dan tercurangi oleh penyelewengan agar tak sia-sia. <br /> <br />
