JAKARTA, KOMPAS.TV - Sepuluh tahun menanti, Kemenpora akhirnya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh badan pemeriksa keuangan, BPK. <br /> <br />Opini ini didapat berkat pengawasan dan tata kelola anggaran, yang lebih ketat. <br /> <br />Menpora Zainudin Amali Girang bukan main. Pasalnya kementerian yang dipimpinnya sukses mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari auditor BPK. <br /> <br />Ini menjadi prestasi tersendiri. Sebab sudah 10 tahun laporan keuangan kemenpora tidak mendapat opini WTP. Delapan kali menyandang status wajar dengan pengecualian, serta dua kali tidak menyatakan pendapat. <br /> <br />Perbaikan tata kelola keuangan serta pengawasan yang diperketat, menjadi kunci Kemenpora dalam mengubah wajahnya. <br /> <br />Sebelumnya, tata kelola keuangan menjadi celah di Kemenpora. Bahkan dua mantan Menpora dalam sepuluh tahun ke belakang, berakhir di jeruji besi akibat kasus korupsi. <br /> <br />Selain itu, Kemenpora melakukan Swab tes terhadap seluruh pegawai Kemenpora. <br /> <br />Hal ini di lakukan setelah pada Sabtu lalu satu orang pegawai di Kemenpora di nyatakan positif Covid-19. <br /> <br />Sejak pagi hingga siang tadi Swab Tes di lakukan di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan Jakarta. <br /> <br />Hingga saat ini, aktifitas di gedung induk Kemenpora masih berjalan normal. Namun gedung sayap kanan Kemenpora, aktifitas masih di batasi menyusul satu orang pegwwai yang postifi Covid -19. <br /> <br /> <br /> <br />