MANADO, KOMPAS.TV - Pertanian hidroponik kian digemari warga perkotaan, karena tidak membutuhkan lahan luas dan hanya menggunakan air sebagai media tanam. Kegiatan ini juga merambah ke Kota Manado, Sulawesi Utara. <br /> <br />Amy Kangiden Haji Ali adalah salah satu warga Kota Manado yang menekuni pertanian hidroponik. Sejak adanya pandemi Covid-19, Amy beralih pekerjaan dari seorang nelayan menjadi petani hidroponik. <br /> <br />Berbekal modal pinjaman dari tetangga, Amy merancang kebun hidroponik di pekarangannya yang sempit hingga bisa mencapai 1000 lubang tanam. <br /> <br />Sayuran hidroponik yang ditanam antara lain; selada, sawi, bayam merah, pakcoy, dan kangkung. Amy menata dengan rapi semua tanaman hidroponik di tiap lubang pipa. <br /> <br />Tidak berhenti di situ, Amy pun mulai memasarkan hasil panennya ke berbagai pasar swalayan. Melalui usaha barunya ini, ia bisa menghasilkan keuntungan jutaan rupiah dalam sebulan. <br /> <br />Karena permintaan yang terus meningkat, Amy kemudian membentuk kelompok hidroponik yang dinamai Kebun Simponi Sehat. <br /> <br />Melalui kelompok ini, ia membina sejumlah warga sekitar untuk berkebun hidroponik dengan memanfaatkan lahan tidur. <br /> <br />