KOMPAS.TV - Seorang pelajar SMP di Kabupaten Rembang bernama Dimas Ibnu Elias terpaksa belajar sendirian di sekolah. <br /> <br />Di tengah pandemi Covid-19 ia harus ke sekolah setiap hari untuk belajar karena tidak memiliki ponsel untuk mengikuti proses belajar daring. <br /> <br />Kelengkapan gawai dan kuota internet bagi peserta didik nyatanya menjadi satu kendala utama bagi sejumlah pelajar di Tanah Air. <br /> <br />Hal ini dirasakan Dimas Ibnu Elyas, siswa kelas satu, SMP Negeri 1 Rembang, Jawa Tengah. <br /> <br />Tidak memiliki gawai dan kuota internet, membuat dimas menjadi satu satunya murid yang datang ke sekolah untuk menimba ilmu, di tengah pandemi Covid -19. <br /> <br />Sang ayah yang bekerja sebagai nelayan, terpaksa meminta anaknya untuk tetap datang ke sekolah, karena tak cukup dana untuk membelikan anaknya telepon genggam. <br /> <br />Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Rembang , Jawa Tengah , memberikan bantuan langsung kepada Dimas Ibnu Elyas dengan mendatangi kediamannya di Desa Pantiharjo, Kecamatan Kaliori, Rembang. <br /> <br />Sebuah telepon genggam dan sepeda baru, diberikan Wakil Bupati Rembang, Bayu Andrianto, kepada Dimas karena dinilai tidak patah semangat dalam belajar meski dengan fasilitas terbatas., <br /> <br />Dalam kunjungannya, Pemkab Rembang juga berjanji akan memasukkan Dimas dalam daftar penerima program Indonesia Pintar. <br /> <br />Kini Dimas tak lagi mengalami kesulitan saat melakukan pembelajaran jarak jauh. <br /> <br />Ia juga berterima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah setempat. <br /> <br />Sepeda baru yang ia terima kelak akan digunakannya untuk ke sekolah jika pembelajaran tatap muka dimulai. <br /> <br />Dimas Ibnu Elyas, bukanlah satu-satunya pelajar yang memiliki kendala dalam mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh di saat pandemi. <br /> <br />Dibutuhkan solusi yang tepat dari pemerintah, agar sistem pendidikan di tengah wabah Covid-19 bisa merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. <br /> <br />
