KOMPAS.TV - Seorang pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang tengah dikarantina di Wisma Atlet, tak mau menunda pernikahannya. <br /> <br />Atas seizin tim satgas penanganan covid-19, pernikahan digelar dengan protokol kesehatan dan mengenakan alat pelindung diri. <br /> <br />Haru bercampur bahagia dan sedih. Inilah suasana pernikahan Ardian dan Megi, yang harus dijalani di halaman Wisma Atlet Pacitan, Jawa Timur, karena pengantin pria dinyatakan positif covid-19 dan harus menjalani karantina 3 hari jelang pernikahan. <br /> <br />Kebijakan ini diambil Tim Satgas Penanganan covid-19 Pacitan, lantaran pengantin pria dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani karantina 3 hari jelang pernikahan. <br /> <br />Meski pengantin laki-laki dan pengantin perempuan ditempatkan di tenda yang berbeda, prosesi pernikahan tetap berlangsung khidmad. <br /> <br />Semua yang terlibat saat prosesi seperti penghulu, saksi, serta tim medis, mengenakan alat pelindung diri lengkap. Sementara pihak keluarga hanya bisa menyaksikan dari kejauhan di batas wilayah aman. <br /> <br />Bagi pengantin pria, pernikahan yang ia idamkan, tidak seperti ini. Namun ia tetap bahagia, karena tetap bisa melangsungkan pernikahaan bersama pujaan hatinya. <br />Koordinator Ruang Karantina Wisma Atlet menyebut seluruh proses pelaksaan pernikahan telah melalui perhitungan yang matang, termasuk penempatan pengantin laki-laki dan perempuan. <br /> <br />Setelah sah menjadi suami istri, pasangan pengantin ini harus berpisah sementara karena pengantin laki-laki harus kembali menjalani isolasi covid-19. <br /> <br /> <br />