BALI, KOMPAS.TV - Anak balita berusia satu setengah tahun di Klungkung, Bali, menderita kelainan jantung sejak lahir. <br /> <br />Di tengah perjuangannya melawan penyakit, sang anak balita harus menghadapi kenyataan lain. <br /> <br />Kedua orangtuanya tidak berada disampingnya. Sudah satu bulan terakhir, sang ayah dirawat di rumah sakit jiwa di Bangli. <br /> <br />Sementara sang ibu telah meninggalkannya sejak ia berusia tujuh bulan, untuk pulang ke rumah orang tuanya. <br /> <br />Menderita kebocoran jantung sejak lahir, inilah yang harus dialami Ni Kadek Ayu Padmini Suari. <br /> <br />Setiap hari ia harus menahan rasa sakit dan tak jarang pula ketika sakit sudah tak bisa ditahan, ia menangis dan berteriak. <br /> <br />Kini, ia dirawat oleh neneknya. Namun karena kesulitan ekonomi, sang nenek kerap tidak bisa membeli susu. <br /> <br />Terkadang belas kasihan datang dari tetangga, membantu membelikan susu, serta memberi bekal untuk rawat jalan cucunya ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. <br /> <br />Agar tetap bisa melanjutkan hidup, sang nenek membuat dan menjual alat upacara sederhana umat Hindu, di pasar. <br /> <br />Menanggapi ada warga kurang mampu, yang juga menderita kebocoran jantung, Dinas Kesehatan Klungkung mengaku, puskesmas terdekat selalu bersiaga dalam merawat sang anak balita. <br /> <br />Sementara untuk biaya rawat jalan, sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan yang didanai pemeritah daerah. <br /> <br />Sebelumnya, Wakil Bupati Klungkung sempat mendatangi kediaman sang nenek dan memberi sejumlah bantuan. Pemkab Klungkung Berjanji akan menanggung semua biaya pengobatan anak balita yang menderita jantung bocor sejak lahir ini. <br /> <br />
