YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang warga di Bantul, Yogyakarta, mengisi waktu di masa pandemi covid-19 dengan bertanam dengan teknik kokedama. <br /> <br />Kokedama adalah teknik menanam secara tradisional asal Jepang yang memanfaatkan media tanam lumut. <br /> <br />Tanah yang ditanami tanaman hias lalu dibentuk bulat, sebesar tempurung kelapa dengan media lumut. <br /> <br />Di masa pandemi covid-19, menanam menjadi salah satu kegiatan yang mulai digemari oleh banyak orang untuk mengisi waktu luang. <br /> <br />Untuk itulah anda perlu mengintip tips dari seorang pengusaha asal Bantul Yogyakarta, yang dapat mengubah bahan bekas menjadi tanaman hias dengan bentuk yang menarik. <br /> <br />Bola lumut inilah yang berperan sebagai tempat media tumbuh tanaman. Kemudian, dililit dengan tali bisa dari untaian karung goni bekas atau benang wol lainnya. Sehingga, bentuknya seperti keranjang. <br /> <br />Fungsinya, agar lumut menempel dan untuk memperindah tampilan tanaman. selain itu, perawatan tanaman hias dengan teknik kokedama juga terbilang lebih mudah. <br /> <br />Sri Barjini ialah yang memelopori usaha di bidang tanaman hias, dan mengajar masyarakat sekitar untuk turut membantu usahanya. <br /> <br />Harga dari tanaman hias teknik kokedama sendiri bervariasi, antara puluhan ribu dan ratusan ribu tergantung tingkat kesulitan serta jenias tanamannya. <br /> <br />Bagi warga yang berada di daerah padat penduduk, metode tanaman hias ini menjadi alternatif untuk membuat lingkungan hijau. <br /> <br />Teknik bola lumut kokedama, sebagai solusi untuk menghadirkan taman kecil, di ruangan yang terbatas. Selain membuat ruangan lebih asri, tanaman ini juga berguna sebagai penyaring udara. <br /> <br />
