PONTIANAK, KOMPAS.TV - Sekitar dua minggu terakhir, Kalimantan Barat menghadapi kelangkaan elpiji 3 kilogram. Kelangkaan tersebut menyebabkan masyarakat harus mengantre demi mendapatkan satu tabung gas bersubsidi. <br /> <br />Di hadapan Weddy Surya Windrawan, Sales Area Manager PT. Pertamina Marketing Operation Region Kalbar, Gubernur Kalbar meminta pertamina segera menyelesaikan masalah ini dalam waktu lima hari ke depan. <br /> <br />"Kalau memang harga gas harus naik, ndak apa-apa, tapi stok harus tetap ada. Saya beri waktu Pertamina lima hari untuk selesaikan ini," tegas Midji. <br /> <br />Menyikapi kelangkaan elpiji, Komisi VII DPR RI menyatakan memdorong kenaikan kuota gas nasional sebesar 500 ribu metrik ton dari sebelumnya 7 juta metrik ton. <br /> <br />"Kami Komisi VII DPR sudah mendorong kenaikan kuota nasional, dari yang awalnya 7 juta metrik ton menjadi 7,5 juta metrik ton," tutur Maman Abdurrahman, Anggota Komisi VII DPR RI. <br /> <br />Maman juga mendorong pemerintah pusat merealisasikan pembangunan jaringan pipa gas di Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. Hal tersebut dianggap penting, karena dapat mengatasi persoalan ketersediaan gas di Pulau Kalimantan. <br /> <br />Simak informasi lain dari Kalimantan Barat di kanal YouTube . <br /> <br />#Elpiji #Pertamina #Kalbar <br /> <br />
