KOMPAS.TV - Selama masa pandemi covid-19, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah secara dan biasanya seusai kelas daring, anak-anak memiliki banyak waktu luang. <br /> <br />Di waktu luang itulah banyak kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak. <br /> <br />Seperti yang dilakukan seorang anak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, yang mengisi waktu luangnya dengan belajar menjadi seorang barista, bahkan kini ia sudah bisa mengelola kedai kopi. <br /> <br />Sekilas, kedai kopi yang berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini sama seperti kedai kopi pada umumnya. <br /> <br />Tetapi tak ada yang menyangka, kopi-kopi yang disajikan di kedai ini, merupakan kopi hasil racikan barista cilik yang masih berusia 13 tahun. <br /> <br />Namanya Raka Ahmed Nusa Hunaifa Aziz, siswa kelas 8 di salah satu SMP di Gunungkidul. <br /> <br />Setiap hari raka sudah mampu mengelola kedai kopi dengan dibantu oleh kedua orangtuanya. <br /> <br />Raka belajar teknik penyajian kopi dari sang ayah. Karena memiliki ketertarikan lebih, Raka kemudian mengikuti kursus profesional barista. <br /> <br />Berbagai teknik penyajian kopi sudah dikuasainya , mulai dari Vietnam Drip, French press, Latte Art hingga Espresso. <br /> <br />Bahkan untuk semakin mengasah kemampuan meracik kopinya, ia juga banyak membaca teknik - teknik penyajian kopi dari internet maupun buku - buku tentang kopi . <br /> <br />Walaupun sudah mengelola kedai kopi secara mandiri, Raka tetap mengutamakan pendidikan sekolah yang dilakukan secara daring atau online . <br /> <br />Oleh sebab itu , kedai kopi dibuka setelah dirinya selesai mengikuti kelas daring dan mengerjakan tugas serta memimiliki waktu luang . <br /> <br /> <br /> <br />
