KOMPAS.TV - Hampir seratus hari, Didi Kempot yang dikenal dengan julukan "The Godfather of Broken Heart", kembali ke Haribaan Tuhan. <br /> <br />Sejumlah kerabat dan penggemar pun, berziarah ke makam Didi Kempot di Ngawi, Jawa Timur. <br /> <br />Keluarga Almarhum Didi juga menggelar doa bersama di makam Sang Maestro. <br /> <br />Menurut rencana tahlilan akan digelar di rumah keluarga tanggal 11 dan 12 Agustus mendatang. <br /> <br />Seorang kerabat dekat Didi Kempot, yang juga musisi campursari, Hari Gempil, mengarang lagu berjudul Ojo Nangis, yang nantinya akan didedikasikan kepada anak-anak penyandang tunanetra yang memiliki bakat menyanyi. <br /> <br />Prosesi pemakaman yang diikuti keluarga dan ratusan sobat ambyar, berlangsung lancar di TPU desa majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, 5 Mei lalu. <br /> <br />Sang maestro campur sari, meninggal pada usia 53 tahun, pukul 7.30 pagi, di Solo, Jawa Tengah. <br /> <br />Konser amal dari rumah, Didi Kempot, yang berlangsung 12 April lalu, berhasil menggalang donasi lebih dari 7,6 miliar rupiah. <br /> <br />Penggalangan donasi yang bekerja sama dengan Kompas TV ini pun diberikan untuk penanganan pandemi Corona di Indonesia. <br /> <br />Donasi yang terkumpul, disalurkan melalui lembaga amil zakat infaq dan sedekah Muhammadiyah dan PBNU. Jaringan lintas iman untuk Covid-19, relawan, dan sobat ambyar di 16 daerah. <br /> <br />
