JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ulang tahun atau peringatan 43 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, tahun ini dirayakan secara berbeda. <br /> <br />Di tengah pandemi, perayaan mau tak mau harus digelar secara virtual. <br /> <br />Acara seperti Capital Market Summit and Expo dan juga Public Expose Live dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. <br /> <br />Namun pandemi tak berarti menurunkan kualitas. Bursa Efek Indonesia pun tetap menjaga pelayanan kepada seluruh stakeholders. <br /> <br />Di usianya yang semakin bertambah, tantangan tentu makin besar. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan jumlah investor pasar modal. <br /> <br />Saat ini jumlah investor Pasar Modal Indonesia yang tercatat di kustodian sentral efek Indonesia adalah 3,02 juta investor, naik 17,8% dibanding tahun 2019. <br /> <br />Jumlah ini juga meningkat pesat kalau dibanding tahun 2016, di mana investor berjumlah 894 ribu. <br /> <br />Ini berarti kurang dari 1% warga yang tercatat berinvestasi di pasar modal. <br /> <br />Padahal di negara lain angkanya bisa mencapai 20% investor dari total populasi. <br /> <br />Tak hanya butuh literasi, peningkatan infrastruktur dan perlindungan investor juga harus digenjot pasar modal. <br /> <br />Selama pandemi, transaksi rata-rata investor harian ritel saham yang bertransaksi meningkat. <br /> <br />Di bulan Maret rata-rata transaksi mencapai 51 ribu, naik 82% pada bulan Juli menjadi 93 ribu transaksi. <br /> <br />Ini bisa jadi celah untuk Bursa Efek Indonesia terus menggenjot investor lokal. Agar pasar modal Indonesia bisa dikuasai investor dalam negeri. <br /> <br />
