SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Maestro keroncong Waldjinah selalu mengenakan jarit (kain) batik setiap tampil menyanyi. Sejak awal berkarir hingga saat ini, sudah ratusan batik yang ia gunakan. <br /> <br />Kini batik-batik tua tersebut tersimpan rapi di sebuah Galeri Batik Walang Kekek yang berada di Jalan Nakula, Perumahan Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa Tengah. <br /> <br />Galeri Batik Walang Kekek dikelola oleh mantu Waldjinah, Ester Wulandari. <br /> <br />Galeri Batik ini menyimpan kurang lebih 200 lembar batik tua. <br /> <br />Semua batik pernah dikenakan Si ratu Walang Kekek saat tampil di atas panggung. <br /> <br />Menurut keterangan pengelola, batik-batik tersebut sudah dibuat tiruannya, namun dengan corak yang berbeda. <br /> <br />Kain batik paling tua yang ada di galeri berusia 100 tahun lebih. <br /> <br />Kain ini pernah dipakai Waldjinah saat diundang oleh Presiden Soekarno untuk menyanyikan lagu Kembang Kacang di Istana Negara. <br /> <br />Para pembeli bisa memesan batik tulis khusus sesuai yang diinginkan. Harganya dibanderol mulai dari 1 juta hingga 25 juta rupiah per potong. <br /> <br />Selain menyimpan koleksi batik, galeri ini juga menyimpan ratusan plakat gambar-gambar batik milik nenek moyang Waldjinah. <br /> <br />
