KARANGASEM, KOMPAS.TV - Warga Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem Bali, merasa bangga karena warisan budaya ditampilkan dalam uang kertas pecahan 75 ribu. <br /> <br />Warisan budaya tersebut adalah Kain Gringsing. <br /> <br />Kain Gringsing merupakan kain khas Bali Kuno. Kain ini biasanya dibuat dengan berbagai motif. Namun dalam uang pecahan 75 ribu, motif yang termuat adalah motif Gringsing Lubeng. <br /> <br />Kain Gringsing memiliki filosofi dan kesakralan tersendiri bagi warga Desa Adat Tenganan Pegringsingan. <br /> <br />Kata "gring" dan "sing" memiliki arti "tidak sakit" yang dipercaya sebagai penolak bala. Karena di dalam kain terdapat tiga warna utama yaitu putih, merah, hitam. <br /> <br />Warna-warna tersebut terbuat dari pewarna alami hutan desa setempat, yang menyimbolkan Dewa Tri Murti atau Dewa Penguasa Alam Semesta. <br /> <br />Pembuatan kain gringsing membutuhkan waktu tiga sampai empat tahun mulai dari pewarna hingga menjadi kain. <br /> <br />Kain Gringsing juga wajib digunakan oleh warga saat ada upacara adat tertentu. <br /> <br />Warga Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem Bali pun berharap, terteranya Kain Gringsing di uang pecahan 75 ribu, bisa berdampak positif pada peningkatan ekonomi para perajin kain di desa ini. <br /> <br />