BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Bayi berusia 2 bernama Sabrina Putri belakangan ramai diperbincangkan di media sosial di Banjarmasin. <br /> <br />Pasalnya putri pasangan Habibi dan Nisa warga Desa Maringgit, Kacematan Ilung Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut terlahir dengan kondisi tidak biasa. <br /> <br />Bayi tersebut lahir tanpa memiliki saluran pembuangan pencernaan atau anus, sebuah kelainan kongenital yang dikenal dengan nama Atresia ani. <br /> <br />Menanggapi hal tersebut, Relawan yang tergabung dalam Kalsel Peduli dan Aksi Cepat Tanggap segera melakukan tindakan pengumpulan bantuan. <br /> <br />Bantuan yang dikumpulkan berupa donasi dari sejumlah pihak yang ditujukan untuk membantu biaya operasi sang bayi yang tidak sepenuhnya ditanggung pemerintah serta keperluan lain hingga bayi dapat hidup kembali normal. <br /> <br />Salah seorang relawan Act Kalsel, M. Hidayatullah yang mendatangi kediaman Sabrina di HST menuturkan, saat ini Sabrina telah dibuatkan saluran pembuangan sementara, dan tengah menunggu agar dapat dioperasi sepenuhnya. <br /> <br />Ia juga menuturkan, kondisi ekonomi yang terbatas yaitu keluarga buruh dan ibu rumah tangga, menjadi penghambat Sabrina dapat segera ditindaklanjuti. <br /> <br />"Kemarin orangtua sempat bilang, jika perlu gadaika rumah, maka akan dilakukan untuk membiayai operasi sabrina", tutur Dayat. <br /> <br />Sementara Ketua Kalsel Peduli yang turut menginisiasi penggalangan dana, Suharyanto mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk peduli pada Sabrina. <br /> <br />"Kita harapkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, perusahaan,komunitas hingga perorangan untuk turut mengulurkan tangan untuk membantu Sabrina," ucap Suharyanto. <br /> <br />Suharyanto juga menyebut antusiasme sejumlah kalangan untuk membantu warga cukup tinggi, bahkan dalam dua hari sejak pengumpulan dana, uang yabg terkumpul nyaris tembus 20 juta rupiah. <br /> <br />Penyalur bantuanpun masih terus dibuka dan dikumpulkan oleh para relawan. <br /> <br />"Semoga bisa membantu Sabrina dan menringankan beban keluarga," ungkap Suharyanto. <br /> <br />Sebelumnya Sabrina sudah sempat dirujuk ke Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan, namun karena usianya yang masih belum memungkinkan, Sabrina belum bisa dioperasi, selain alasan terkait keterbatasan dana. <br /> <br />
