BELARUS, KOMPAS.TV - Sekitar 200.000 pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Belarus Alexander Lukashenko. <br /> <br />Pengunjuk rasa berbaris dan membentuk rantai manusia di sepanjang jalan ibu kota Belarus, Minsk. <br /> <br />Ratusan ribu pengunjuk rasa tersebut memenuhi jalan di ibukota Minsk pada Minggu (23/9/2020) pagi hingga malam waktu setempat. <br /> <br />Pengunjuk rasa sempat berhenti di lapangan kemerdekaan Minsk, mereka kemudian menuju kediaman presiden Alexander Lukashenko. <br /> <br />Pengunjuk rasa menuntut Lukashenko mengundurkan diri karena telah bertindak otoriter dan gagal mengelola ekonomi selama 26 tahun menjabat. <br /> <br />Gelombang unjuk rasa terjadi sejak 3 pekan lalu saat Alexander Lukashenko kembali memenangkan pemilihan Presiden Belarus. <br /> <br />Pemimpin otoriter berusia 65 tahun itu memenangkan masa jabatan keenamnya dengan 80% suara pada pemilihan yang digelar 9 Agustus 2020. <br /> <br />Sebanyak 7.000 lebih warga Belarus ditangkap, dipukul dan ditembak peluru karet saat melakukan unjuk rasa. <br /> <br />