KOMPAS.TV - Pandemi corona di Indonesia makin rumit dikendalikan. Sadar atau sengaja abai, grafik jumlah pasien positif corona masih agresif naik. <br /> <br />Fakta harus diterima bahwa dua orang pertama positif di awal Maret 2020 adalah peristiwa. Tetapi, ledakan jumlah pasien positif corona berubah jadi statistik. <br /> <br />Apakah kurva menanjak kasus corona ini jadi bom waktu bagi titik ledak kapasitas rumah sakit? <br /> <br />Permasalahan yang nampak, seakan tidak sebesar yang sebenarnya. Buktinya, mudah menemukan masyarakat yang berlomba pamer ketidakpedulian alias jumawa tanpa memakai masker di tempat umum. <br /> <br />Satgas IDI memproyeksikan Indonesia akan menghadapi situasi yang lebih berbahaya pada September 2020 mendatang. <br /> <br />Artinya, tidak perlu berbicara jauh tentang gelombang kedua, karena gelombang pertama pun belum terpecahkan. <br /> <br />Perlu diketahui bahwa corona bukan satu-satunya penyakit yang mematikan. Masih melimpah penyakit lain yang daya bunuhnya berlipat-lipat. <br /> <br />Rumah sakit, tenaga medis, tidak melulu tertuju untuk corona. Banyak pasien penyakit lain yang juga manusia. <br /> <br />Jangan sampai mereka justru meregang nyawa karena fasilitas medis direbut keabaian manusia yang menganggap remeh corona. <br /> <br />Jangan lewatkan streaming Kompas TV live 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live agar kamu semua tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. <br /> <br />