JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua kasus Djoko Tjandra, terpidana kasus hak tagih Bank Bali, yang ditangani kepolisian, sudah hampir terkuak semua. <br /> <br />Baik pemalsuan dokumen yakni surat jalan buat Djoko Tjandra dari Jakarta ke Pontianak kembali ke Jakarta, maupun raibnya nama Djoko di Red Notice Interpol. <br /> <br />Dua jenderal polisi, Prasetijo Utomo, dan Napoleon Bonaparte, serta Djoko Tjandra, sudah saling mengaku memberikan uang demi membiarkan namanya terhapus di red notice interpol di Bareskrim Polri. <br /> <br />Hilangnya nama Djoko di Red Notice, membuatnya leluasa ke Jakarta meski jadi buronan kejaksaan atas vonis 2 tahun penjara dalam kasus hak tagih Bank Bali, sejak 2009. <br /> <br />Djoko dan Prasetijo sudah ditahan. Tapi napoleon yang disuap Djoko, tidak ditahan. <br /> <br />Juga pengusaha Tommy Sumardi, yang menjadi wakil Djoko melobi para jenderal polisi, tidak ditahan meski jadi tersangka. <br /> <br /> <br /> <br />