MINAHASA UTARA, KOMPASTV Sabut kelapa kerap dilirik sebagai limbah yang tak memiliki nilai ekonomi. <br /> <br />Ambrosius dan Diah, adalah pasangan suami istri dari Minahasa Utara. <br /> <br />Mereka mampu ciptakan barang ekonomis dari sabut kelapa. Dari sabut kelapa itu pula, mereka mampu mendulang rupiah. <br /> <br />"Kami harus putar otak, bagaimana kira-kira limbah ini menghasilkan rupiah. Akhirnya, kami mencoba, membuat kerajinan berupa bunga", ungkap Ambrosius. <br /> <br />Berdasarkan pengalaman tersebut, mereka melihat peluang yang besar di depan. <br /> <br />Tak hanya kerajinan bunga, kini beragam produk dari sabut kelapa pun telah berhasil diciptakan, seperti hiasan dinding, meja, sapu, keset, hingga perhiasan untuk perempuan. <br /> <br />"Seiring berjalannya waktu, produknya mulai bagus dan ternyata dilirik banyak orang" ungkapnya. <br /> <br />Pada saat pandemi Covid-19 ini, usaha mereka turut terkena dampak. <br /> <br />Mereka berharap, agar kondisi ini dapat segera kembali pulih, sehingga ekonomi dapat segera kembali bangkit. <br /> <br />
