- Pandemi Covid-19 amat terasa bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang membutuhkan terapi rutin. <br /> <br />Salah satunya Allifio Kenzi Septrian yang menderita Cerebral Palsy dan Down Syndrom. Layanan fisioterapi bocah berumur lima tahun ini terganggu. <br /> <br />Sebelumnya, Fio harus rutin menjalani fisioterapi seminggu sekali. Namun, enam bulan terakhir layanan terapinya terhenti akibat pengurangan tenaga terapis sebagai dampak dari pandemi. Kini, kondisi fisik Fio mengalami kemunduran. <br /> <br />Selama pandemi, layanan terapi beralih menjadi konsultasi daring. Padahal ABK membutuhkan penanganan langsung secara tatap muka demi mencapai target perkembangan sang anak. <br /> <br />Lantas, bagaimana langkah negara dalam menyikapi kendala layanan terapi bagi anak berkebutuhan khusus selama pandemi? <br /> <br />Simak jawabannya dalam Berkas Kompas episode Beban Ganda Anak Berkebutuhan Khusus bagian pertama berikut ini. <br /> <br />#BerkasKompas #AnakBerkebutuhanKhusus #DampakPandemi <br /> <br />
