KUPANG, KOMPAS.TV - Kericuhan dalam rapat DPRD Kabupaten Belu terjadi pada Senin kemarin saat pembahasan tentang bantuan satu unit ekasavator dari Kementrian Kelautan dan Perikanan kepada kelompok nelayan. <br /> <br />Sejumlah anggota DPRD Belu yang meminta kesempatan untuk berbicara di hadapan pimpinan DPRD dan Bupati Belu meluapkan emosinya dengan memukul meja serta bersuara keras. <br /> <br />Beberapa anggota DPRD Belu juga menilai proses administrasi pengajuan bantuan eksavator dari Pemerintah Kabupaten Belu mengangkangi juknis yang berada di dinas teknis. <br /> <br />Aksi sejumlah anggota DPRD Belu itu karena menilai penjelasan yang disampaikan Bupati Belu, Wilybrodus Lay tidak menjawabi pertanyaan mereka disesi diskusi terkait bantuan eksavator. <br /> <br />Dalam penjelasan sebelumnya, Bupati Belu mengungkapkan bila bantuan eksavator tersebut telah diserahkan kepada kelompok nelayan yang dibentuk melalui Gereja Paroki Atapupu berdasarkan proposal yang diajukan kelompok nelayan. <br /> <br />Kericuhan ini meredah setelah Ketua DPRD Belu, Jeremias Manek Seran mengetuk palu tanda berakhirnya rapat bersama pemerintah dan umat paroki Atapupu. <br /> <br />#rapatricuh #rapatdprd #dprdbelu <br /> <br />