JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menampik adanya informasi terkait penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum pendidikan. <br /> <br />Informasi ini muncul setelah beredarnya draft sosialisasi penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional tanggal 25 Agustus 2020. <br /> <br />Dalam salah satu bagian tertulis adalah rencana penghapusan mata pelajaran sejarah bagi siswa SMK. <br /> <br />Sementara di tingkat SMA, sejarah akan dijadikan sebagai mata pelajaran pilihan. <br /> <br />Namun isu ini dibantah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. <br /> <br />Menurut Mendikbud, isu penghapusan mata pelajaran sejarah muncul setelah ada presentasi internal keluar ke masyarakat terkait salah satu unsur penyederhanaan kurikulum. <br /> <br />Mendikbud pun menegaskan tidak ada rencana menghapus mata pelajaran sejarah dalam kurikulum nasional. <br /> <br />Terkait rencana penyederhanaan kurikulum, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar Kemendikbud memberikan tempat pelajaran sejarah wilayah selain Jawa. <br /> <br />Kepada KompasTV melalui pesan singkat, Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebut, "Ada muatan-muatan dalam materi pelajaran sejarah yang harus diperbaiki begitupun metode pembelajaran sejarahnya, kurikulum sejarah juga didominasi oleh sejarah Jawa dan kurang memberikan tempat sejarah wilayah lain." <br /> <br />Ketua MPR Bambang Soesatyo menolak penghapusan mata pelajaran sejarah. <br /> <br />Ia mendorong Kemendikbud memperbaiki dan menyederhanakan mata pelajaran sejarah bukan menghapuskan. <br /> <br />Dikutip Harian Kompas, Bambang Soesatyo mengatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati perjuangan para pahlawan yang telah mengukirkan sejarah bangsa ini." <br /> <br />Meningkatkan mutu pendidikan salah satunya dengan memperbaiki kurikulum menjadi hal yang mutlak untuk mendongkrak kualitas manusia Indonesia. <br /> <br />Namun menghilangkan pelajaran sejarah bukan langkah tepat. <br /> <br />Karena melalui pelajaran sejarah, generasi muda dapat mengetahui makna dan proses perjalanan bangsa. <br /> <br />
