KOMPAS.TV - Pengadilan tindak pidana korupsi hari ini, menggelar sidang dakwaan Jaksa Pinangki Sirna Malasari. <br /> <br />Jaksa Pinangki didakwa bersekongkol untuk membantu terpidana kasus hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra. <br /> <br />Kasus Jaksa Pinangki Sirna Malasari , yang diduga menerima suap hingga 500 ribu Dollar Amerika Serikat, atau sekitar 7 miliar rupiah hari ini bakal disidangkan. <br /> <br />Uang suap dari terpidana kasus hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra untuk memuluskan pengurusan penerbitan fatwa Mahkamah Agung agar Djoko Tjandra saat di Indonesia, tidak ditahan. <br /> <br />Djoko yang saat itu buron, ke Jakarta untuk mengurus peninjauan kembali kasusnya, hak tagih Bank Bali. <br /> <br />Jaksa mendakwa tiga hal terhadap Pinangki, yakni suap, pencucian uang, dan persekongkolan. <br /> <br />Ketiganya mesti dibuktikan jaksa penuntut dalam sidang di pengadilan tindak pidana korupsi. <br /> <br />Dalam kasus Djoko Tjandra, masih ada tiga kasus lain selain kasus utama yakni hak tagih Bank Bali. <br /> <br />Tiga kasus itu adalah penerbitan surat jalan Jakarta-Pontianak buat Djoko Tjandra. <br /> <br />Lalu suap red notice interpol sehingga Djoko Tjandra bisa lalu lalang di Jakarta dengan bebas, serta keterlibatan politisi Nasdem dalam mengurus penerbitan fatwa MA. <br /> <br />Untuk surat jalan dan ret notis, melibatkan dua jenderal polisi. <br /> <br />Semua kasus kini masuk dalam supervisi KPK. <br /> <br />
