JAKARTA, KOMPAS.COM Polisi terus memeriksa EFY, tersangka pelecehan dan penipuan saat rapid test di Bandara Soekarno Hatta. <br /> <br />EFY merupakan petugas medis yang dipekerjakan oleh PT Kimia Farma untuk melakukan rapid test bagi penumpang di bandara. <br /> <br />Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan EFY saat ditangkap pada 25 September kemarin ada bersama seorang istri dan anak. <br /> <br />EFY ditangkap di salah satu kosan daerah Balige, Toba, Sumatera Utara. <br /> <br />"Perempuan berinisial E itu diakuinya sebagai istri."ujar Yusri pada media, Senin (28/09/2020). <br /> <br />Namun polisi juga mendalami hal ini, dikarenakan pada tahun 2018 EFY juga sempat berurusan dengan Polda Sumatera Utara atas kasus melarikan seorang perempuan. <br /> <br />EFY mengaku langsung melarikan diri menggunakan kendaraan umum ke Sumut setelah mengetahui adanya cuitan <br /> <br />Kemudian terkait kasus pelecehan pada LHI di bandara Soetta juga tengah didalami polisi dengan menghadirkan saksi-saksi. <br /> <br />Sebelumnya akun Twitter Listongs mengaku mengalami pemerasan serta pelecehan oleh oknum yang mengaku dokter di bandara Soekarno Hatta saat akan jalani rapid test. <br /> <br />Kejadian tersebut disampaikan LHI melalui akun Twitter @listongs. <br /> <br />Melalui sebuah thread, dia membagikan cerita terkait dugaan pemerasan dan pelecehan seksual saat menjalani pemeriksaan rapid test di Bandara Soetta pada Minggu, 13 September 2020. <br /> <br />Singkat cerita, LHI mengaku tetap dipaksa lakukan rapid test ulang dengan membayar Rp 150 ribu. <br /> <br />Dia pun akhirnya dibawa ke tempat sepi dan diminta memberikan uang tambahan senilai Rp 1,4 juta. <br /> <br />Di sinilah korban mengaku mengalami pemerasan dengan dalih data rapid test bisa diganti untuk kepentingan penerbangan. <br /> <br />
