JEPARA, KOMPAS.TV - Meski dalam suasana pandemi Covid-19, puluhan pengrajin mainan tradisional di Desa Karanganyar, Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tetap memproduksi berbagai jenis mainan yang menggunakan bahan dasar dari bambu. <br /> <br />Lebih dari 20 jenis mainan tradisional dibuat oleh para perajin di desa ini, mulai dari kitiran, ayam otok-otok, hingga mainan tarik berkarakter hewan, seperti tikus, udang, dan lele. <br /> <br />Selain terlihat sederhana dan harganya murah, mainan tradisional ini masih cukup diminati oleh masyarakat. Terbukti masih banyaknya pesanan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. <br /> <br />Untuk membuat berbagai jenis mainan tradisional ini, para pengrajin rata-rata memanfaatkan bahan baku limbah, seperti kertas bekas, limbah spon, hingga bekas botol minuman ringan. <br /> <br />Meski sedang terjadi pandemi Covid-19, pesanan mainan tradisional ini terbilang masih cukup tinggi, namun tidak sebanyak saat sebelum terjadi pandemi. Dalam satu minggu, para perajin bisa mengirim mainan antara 1 hingga 2.000 mainan tradisional ke berbagai daerah di Indonesia. <br /> <br />Sejak tahun 2020, Desa Karanganyar, Welahan, Jepara, dinobatkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai desa dolanan, karena lebih dari 60 persen warganya berprofesi sebagai pembuat mainan tradisional. <br /> <br />#MainanTradisional #DesaKaranganyar #KabupatenJepara <br /> <br />
