KENDARI, KOMPAS.TV - Selama pandemi covid-19, jasa perahu laut untuk melayani penyeberangan penumpang, dari dermaga satu ke dermaga lain, di teluk Kendari, ikut terdampak. <br /> <br />Tak tangung tanggung, bahkan pendapatannya menurun hingga 50 persen per harinya. <br /> <br />Pandemi covid-19 membuat pendapatan sejumlah pelaku usaha menurun bahkan hilang. <br /> <br />Hal ini yang dirasakan usaha perahu laut untuk melayani penyeberangan dari dermaga satu ke dermaga lainnya yang dikenal masyarakat dengan sebutan Papalimbang. <br /> <br />Laode Halifu, salah satu pemilik usaha Papalimbang di teluk Kota Kendari mengatakan, sejak bulan Maret 2020 terjadi penurunan penumpang yang sangat drastis. <br /> <br />Jika dalam sehari laode halifu bisa mendapat 200 ribu rupiah lebih dengan mengangkut sebanyak 45 penumpang, namun saat covid-19 seperti ini, dirinya hanya bisa mendapat seratus ribu rupiah,per harinya. <br /> <br />Para pengguna jasa papalimbang, yang hampir setiap hari menggunakan transportasi laut mengatakan, lebih memilih jasa papalimbang karena waktu yang ditempuh hanya lima hingga 7 menit, sampai ke lokasi tujuan, dengan biaya 10 ribu rupiah. <br /> <br />Jika dibandingkan dengan jasa transportasi darat, waktu yang dibutuhkan hingga satu jam setengah dengan biaya lebih dari 20 ribu rupiah. <br /> <br />Keberadaan papalimbang yang beroperasi di teluk Kendari sudah ada lebih dari setengah abad. Sudah lima generasi yang menggantungkan hidup di teluk itu. <br /> <br />Papalimbang merupakan transportasi laut yang sangat diminati masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya, yang akan menyeberang dari kota lama menuju Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari. <br /> <br /> <br />