KENDAL, KOMPAS.TV - Seorang anak di Desa Kaliputih, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sedang berjuang, melawan penyakitnya, yang didiagnosis dokter menderita anemia akut. <br /> <br />Namun perjuangannya, tak bisa maksimal, karena kondisi keluarganya serba kekurangan, sehingga terkendala biaya untuk perawatan. <br /> <br />Ahmad, seorang anak berusia 13 tahun di Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terbaring lemas di tempat tidur rumahnya. <br /> <br />Kondisi tubuhnya yang lemas, karena ia, tengah berjuang melawan penyakit anemia akut, yang didiagnosis oleh dokter, setahun lalu. <br /> <br />Namun penyakitnya, mulai semakin parah, sejak 6 bulan terakhir, yang mengharuskan Ahmad keluar masuk rumah sakit karena terbaring lemas disertai panas tinggi hingga keluar darah dari hidungnya. <br /> <br />Selama perawatan, orangtua Ahmad sementara waktu harus menghentikan semua aktivitas sang anak baik pembelajaran, mengaji, hingga bermain. <br /> <br />Menurut orang tuanya, gejala anemia sebenarnya sudah muncul sejak Ahmad berusia 6 tahun, namun karena keterbatasan akses informasi, Ahmad tidak diberi pengobatan yang intensif. <br /> <br />Hingga memasuki usia 12 tahun, kondisi Ahmad mulai menurun drastis. <br /> <br />Ahmad tak mau berhenti berjuang melawan penyakitnya. Ia ingin bisa bermain kembali seperti teman temannya. Namun karena kondisi ekonomi keluarganya, sang ayah tak lagi bekerja karena pandemi corona. <br /> <br />Sehingga, Ahmad yang seharusnya melakukan transfusi darah minimal 1 kali dalam sebulan, dan harus rutin mengonsumsi vitamin penambah darah, kini sulit untuk dilakukan. <br /> <br />Perjuangan Ahmad, kini hanya bisa dilakukan melalui doa dari orang orang terkasih. <br /> <br /> <br />
