JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengadilan tipikor Jakarta kembali menggelar sidang kasus Jaksa Pinangki Sirna Malasari. <br /> <br />Dalam persidangan kali ini, kuasa hukum Pinangki menyampaikan nota keberatan terhadap sejumlah dakwaan jaksa penuntut umum. <br /> <br />Dalam sidang kedua ini, Pinangki kembali hadir secara langsung untuk mendengarkan nota keberatan dari kuasa hukumnya. <br /> <br />Kuasa hukum Pinangki menyampaikan sejumlah poin keberatan atas dakwaan jaksa. <br /> <br />Diantaranya menganggap dakwaan pencucian uang tidaklah cermat. <br /> <br />Mengingat Pinangki memiliki kekayaan yang didapatkan dari penghasilannya sebagai jaksa dan juga warisan. <br /> <br />Sebelumnya Pinangki menjadi terdakwa kasus korupsi pengurusan fatwa untuk terpidana kasus pengalihan hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra di Mahkamah Agung. <br /> <br />Dalam pembacaan eksepsi, terdakwa Pinangki Sirna Malasari juga membeberkan kronologi pertemuannya dengan Djoko Tjandra. <br /> <br />Dari eksepsi disebutkan, Pinangki baru mengetahui identitas asli Joe Chan adalah Djoko Tjandra, saat bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 25 November 2019. <br /> <br />Dalam pertemuan ini, Djoko Tjandra menceritakan permasalahan hukumnya kepada Pinangki. <br /> <br />Namun Pinangki membantah telah menerima uang sebesar 500 ribu dollar Amerika Serikat dari Djoko Tjandra. <br /> <br />
