KOMPAS.TV - Wakil Presiden Maruf Amin melalui juru bicaranya, meminta polisi mengungkap motif dalam kasus dugaan penghinaan yang dilaporkan oleh Gerakan Pemuda Ansor Tanjung Balai, Sumatera Utara. <br /> <br />Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor mengatakan sanksi sesuai aturan yang berlaku harus diberikan kepada penghina Wakil Presiden untuk memberi efek jera. <br /> <br />Gerakan Pemuda Ansor Tanjung Balai melaporkan pemilik akun facebook Oliver Leaman ke polisi. Akun itu mengunggah foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin, disandingkan dengan bintang film dewasa asal Jepang. <br /> <br />Sebelumnya, screenshot unggahan salah satu akun Facebook berisi foto Ma'ruf disandingkan dengan gambar animasi wajah 'Kakek Sugiono' viral. <br /> <br />Pengunggah menulis narasi 'Jangan kau jadikan dirimu seperti Ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Diusia Senja Banyaklah Berbenah untuk ketenangan di Alam Barzah. Selamat melaksanakan Ibadah Shalat Jumat'. <br /> <br />Posting-an itu sudah tak ada lagi di akun FB tersebut. Selain itu, pemilik akun menulis permohonan maaf kepada keluarga besar Ma'ruf hingga keluarga besar Ansor, khususnya Tanjungbalai. <br /> <br />Selain menjabat sebagai Ketua MUI tingkat kecamatan, pemilik akun diketahui juga merupakan oknum PPK di Tanjungbalai. <br /> <br />KPU Tanjungbalai pun telah memanggil oknum tersebut untuk keperluan klarifikasi <br /> <br />Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Melalui Juru Bicaranya, meminta polisi mencari tahu motif pengunggah foto. <br /> <br />Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, menyayangkan sikap pelaku, sanksi sesuai aturan pun perlu diberikan untuk memberi efek jera. <br /> <br />Kasus dugaan penghinaan terhadap Wakil Presiden Maruf Amin sedang ditangani Polres Tanjung Balai, Sumatera Utara <br /> <br /> <br />
