SURABAYA, KOMPAS.TV - Lagi, rekan sesama tenaga kesehatan harus ikhlas melepas kepergian kawannya, seorang perawat yang meninggal dunia akibat covid-19. <br /> <br />Upacara pelepasan jenazah sebagai penghormatan atas jasa para tenaga kesehatan yang gugur karena terinfeksi corona bukan kali ini saja dilakukan. <br /> <br />Sejak awal pandemi satu per satu rekan, keluarga, kawan, harus pergi terlebih dahulu dipanggil sang pencipta. <br /> <br />Sejak pandemi covid-19 yang dimulai pertengahan Maret lalu, jumlah perawat di Jawa Timur yang terinfeksi covid-19 terus bertambah. <br /> <br />Dari data dewan pimpinan wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia, PPNI Jawa Timur saat ini jumlahnya sudah menembus angka 1.012 orang perawat. <br /> <br />Dari jumlah tersebut, Kota Surabaya masih menjadi yang terbanyak dengan 333 orang dan 10 orang meninggal dunia. <br /> <br />Dari 1.012 orang perawat yang terinfeksi covid-19, 200 orang perawat masih menjalani perawatan di rumah sakit dan sebagian lainnya isolasi mandiri. <br /> <br />Sementara 28 orang perawat di Jawa Timur meninggal dunia akibat virus corona. <br /> <br />1.012 perawat yang terinfeksi covid-19 tersebut berasal dari rumah sakit dan puskesmas di 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur. <br /> <br />Terus bertambahnya perawat yang terinfeksi covid-19 ini disebabkan perawat paling berisiko tinggi karena harus berinteraksi dengan pasien selama 24 jam. <br /> <br />Untuk mencegah terus bertambahnya tenaga kesehatan yang terinfeksi covid-19 diharapkan masyarakat patuh protokol kesehatan agar mengurangi risiko penularan virus corona. <br /> <br />
