YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Unjuk rasa menolak undang-undang cipta kerja yang berujung rusuh di gedung DPRD daerah Istimewa Yogyakarta mendapat kecaman dari warga Yogyakarta. <br /> <br />Sebagai wujud penolakan mereka yang unjuk rasa dan diwarnai dengan aksi anarkis warga Yogyakarta menggelar unjuk rasa di gedung DPRD DIY pada Jumat (9/10/2020) Siang. <br /> <br />Dalam aksinya, massa menyatakan rasa kecewa mereka atas unjuk rasa menolak undang-undang cipta kerja yang berakhir rusuh pada kamis (8/10/2020) kemarin <br /> <br />Akibat unjuk rasa rusuh itu, warga Yogyakarta yang sebagian besar adalah para pedagang di jalan Malioboro ini mengaku dirugikan. <br /> <br />Selain tak bisa berjualan, mereka juga mengaku barang dagangannya banyak yang rusak akibat imbas bentrok. <br /> <br />Dalam orasinya, warga juga menyebut unjuk rasa rusuh yang terjadi pada kamis kemarin adalah aksi massa paling anarkis sepanjang sejarah gerakan sosial di Yogyakarta. <br /> <br />Mereka berharap unjuk rasa yang diwarnai kekerasan tidak terjadi lagi di Yogyakarta. <br /> <br />Usai menggelar orasi di halaman gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Warga kemudian melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki di sepanjang jalan Malioboro hingga berakhir di Mapolresta Yogyakarta. <br /> <br />
