PAPUA, KOMPAS.TV - Pasca-aksi perusakan dan pembakaran kantor Disnaker Keerom, Jayapura, Papua, polisi kembali terlibat bentrok dengan massa. <br /> <br />Polisi dari Brimob Polda Papua terpaksa melakukan tindakan represif dengan membubarkan paksa massa. <br /> <br />Polisi dari Brimob Polda Papua terpaksa melakukan tindakan represif dengan menembakkan gas air mata demi membubarkan massa pendemo. <br /> <br />Selain itu, aparat juga menyemprot air dengan menggunakan mobil water canon untuk memukul mundur dan mengurai massa. <br /> <br />Peristiwa ini terjadi, setelah Kamis (01/10/2020) kemarin, dua Kantor Dinas di Kabupaten Keerom, Papua dirusak. <br /> <br />Perusakan dipicu ketidakpuasan atas hasil penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. <br /> <br />Hingga Jumat (02/10/2020) siang polisi sudah menangkap empat orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi pembakaran dan pengerusakan serta blokade jalan. <br /> <br />Kapolres Keerom, AKBP Baktiar Joko Mujiono, mengatakan, keempatnya kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Keerom. <br /> <br />Sebelumnya, dipicu kecewa dengan hasil penerimaan calon pegawai negeri sipil, ratusan orang berdemonstrasi di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Keerom, Papua. <br /> <br />Buntut demonstrasi, massa membakar kantor dinas tenaga kerja Kabupaten Keerom. <br /> <br />
