JAKARTA, KOMPAS.TV - Ribuan orang yang terlibat dalam aksi demontrasi pemolakan undan undang cipta kerja yang berujung ricuh ditangkap polisi. <br /> <br />Dari jumlah yang ditangkap, setengahnya merupakan pelajar, sisanya mahasiswa, kelompok anarko dan warga yang ikut berdemo. <br /> <br />Menko perekonomian seperti dilansir dari cnbcindonesia.com mengaku, pemerintah meyakini ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari buruh dan mahasiswa. <br /> <br />Ia mengatakan sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. <br /> <br />Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan. Kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya. <br /> <br />Sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat. <br /> <br />Dalam program Rosi Spesial Cipta Kerja di Kompas TV, Menko Airlangga menyatakan, pemerintah ingin kegiatan unjuk rasa itu murni karena menolak Undang Undang Cipta Kerja, sehingga tidak ada aksi vandalisme. <br /> <br />Tak lama berselang, linimasa dihebohkan dengan munculnya cuitan akun twitter @digeeembokfc. Dalam cuitannya yang viral di media sosial menyebut, ini kerjaan PK Sejahtera sama Partai Demokrat rencana busuk menolak Omnibus Law. <br /> <br />Pak SBY, duit masih banyak kan? Modalin lagi donk kaya aksi 411 bikin tolak Omniobus Law seperti 41. <br /> <br />Tidak hanya itu akun itu juga mencuit, arahan papa nobita SB Yudhoyono kader ikut meramaikan demo. <br /> <br />Mendapat tudingan itu, partai demokrat geram, dan merilis pernyataan persnya. <br /> <br />Dalam keterangannya, Kepala Bakomstra Partai Demokrat, Ossy Dermawan menyatakan, "Bahwa jika ada pihak-pihak yang melancarkan fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar terhadap partai demokrat, maka kami akan menempuh jalur hukum," <br /> <br />"Bahwa benar dalam arahan tanggal 7 Oktober 2020 itu, ketua umum juga meminta para anggota DPRD untuk menerima para pendemo di kantor DPRD nya masing-masing, dengan tujuan agar aspirasi masyarakat bisa disalurkan dengan baik, sehingga para pendemo tidak melakukan tindakan anarkis karena suaranya tidak tersalurkan," <br /> <br /> <br />