JAKARTA, KOMPAS.TV Memasuki hari ke 4 demo, para pengunjuk rasa masih berkumpul pada hari Sabtu (17/10/2020) di stasiun kereta utama Bangkok. <br /> <br />Dilansir dari APTN, para demonstran, yang menyerukan agar Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mundur. <br /> <br />Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth, yang sebagai komandan militer memimpin kudeta tahun 2014 yang menggulingkan pemerintah terpilih. <br /> <br />Aksi unjuk rasa itu menjadi buntut dari kebijakan Pemerintah Thailand melalui Perdana Menterinya yang mengeluarkan status serius gawat darurat di Bangkok terkait COVID-19 yang dianggap sangat membatasi rakyat. <br /> <br />KBRI Bangkok mengeluarkan surat edaran khusus yang dikutip dari Twitter KBRI Bangkok berisi imbauan untuk para WNI, di antaranya: <br /> <br />1. Menghindari tempat-tempat yang menjadi lokasi berkumpulnya massa dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan Pemerintah setempat. <br /> <br />2. Tidak menyebarluaskan berita-berita terkait situasi dalam negeri Thailand yang berasal dari sumber-sumber tidak resmi atau tidak jelas keberadaannya (hoax) melalui media sosial atau media lainnya. <br /> <br />3. Tetap tenang dan waspada, terus memantau perkembangan situasi terutama dari media-media resmi di Thailand atau dari media sosial KBRI Bangkok serta menjaga komunikasi dengan KBRI Bangkok dan simpul-simpul masyarakat Indonesia. <br /> <br />4. Mengingat situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, agar selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer secara berkala dan menjaga social/physical distancing. <br /> <br />5. Jika memerlukan informasi lebih lanjut dapat berkomunikasi melalui nomor hotline KBRI Bangkok: 66929031103 dan 66961923237 <br /> <br />
